Jumat, 27 September 2013

Resah rintik hujan yang tak henti menemani sunyinya malam ini sejak kau jauh dari hidupku

                   INI AKU, ADA ATAU TANPAMU, TETAPLAH AKU



 Tulisan pertama, dari blogku yang kesekian. Dari gadis dengan tingkat hayalan tinggi. Berharap dan selalu berharap seseorang Hadir persis dengan apa yang ia hayalkan, iyah, mungkin gila tapi ini hari yang dia tunggu.


27september 2013, Hari dimana ia dilahirkan dari seorang ibu, yang kisahnya mirip dengan nya, Miris tepatnya sih begitu. seorang ibu yang berjuang demi anak-anaknya dari serpihan penghianatan.Ibu... begitu aku memanggilnya, dengan tergopoh-gopoh ia menghampiriku. Aku ingin punya pacar ucapku, lirih. Jangan nak, lelaki hanya membuatmu terluka jika kau tak benar-benar berhati-hati dengannya.


Tujuh tahun setelah kepergianmu ibu, aku masih merasa takut menjalin hubungan. Tapi jujur, ada seorang pria yang sejak lima tahun lalu memikat hatiku.Pria ini sungguh membuatku bingung ibu, dia mendekatiku padahal pacarnya masih membutuhkannya. Ibu... teman-teman bilang aku perebut pacar orang. Aaahk aku tak peduli, aku nyaman dengannya. Hampir setiap tahun ditanggal yang sama 27september, Dia selalu memberikan aku ucapan selamat ulangtahun, setiap jam duabelas malam. Kau tau ibu, aku sangat memujanya lebih dari yang kutahu.

Setahun yang lalu, aku ingat betul bagaimana dia membuatku kecewa ditanggal yang sama. Sesuatu yang kupersiapkan untuk kita berdua, mungkin ini surprise. Entahlah, aku hanya ingin menghabiskan waktu berdua dengannya. Apa aku terlalu serakah, dengan lamanya perkenalan hubungan ini, aku minta waktu sehari??

Aaahk ibu, andai kau tahu malam itu aku menangis saat dia menelponku tepat tengah malam. Aku ingat perkataan temannya, yang bilang kami tak sederajat. Luka-luka masalalu yang dia beri mulai menunjukkan Taringnya, aku kalaf dan tak bisa menahan tangis. Dia kecewa, karena seharusnya aku tak menangis dan mengingat masalalu. Dia tak tahu ibu, saat itu ada beban berat dalam pundakku. Iyah, ibu. Ayah,, dia selalu menanyakan pria ini. Ayah selalu menanyakan kejelasanhubungan kami. jujur. aku bingung ibu, Pria itu terlalu banyak menyakitiku Hingga sulit untuk aku percaya.

Azdan subuh berkumandang dimasing-masing kota kami, saat itu kami mungkin baru akan terlelap tidur setelah hampir tiga jam beradu kata ditelfon.Setelah kejadian malam itu aku tahu. Pria itu tak benar-benar peduli aku ibu, Dia hilang Entah kemana rimbanya. Sedang ada sosok lain yang mencoba mendekatiku. Awalnya aku menolak, tapi sosok ini mampu buatku tertawa dari sepinya hari tanpa pria itu. Saat kutahu pria itu telah bersama wanita lain, aku biasa saja.sedih, mungkin. wajar bukan aku pernah sangat menyukainya. Tapi sosok itu, buatku bangkit dan lupa sejenak dari sakitnya penghianatan yang kelima yang dibuat pria yang kucintai.


Ibu,,,,, aku malah dituduh berhianat, padahal, andai pria itu tahu tak sedetikpun aku berpikir untuk mencari penggantinya. Sudahlah bukankah sekarang aku sudah punya sosok lain, Dia lebih segala-galanya dari pria yang kuceritakan tadi, caranya memanjakanku membuatku lupa kalau dunia nyata lebih indah dari sekedar berkhayal.


Aaaaaaahk,aku mulai geram, sosok ini tak sebaik yang kukira. dia juga mempermainkan aku ibu,, dia mendekatiku memberiku bahagia nyata, tapi dia tak juga menjadikanku kekasihnya. Ini pertama kalinya aku benar-benar sakit hati. Sosok ini, sumpah mati aku membencinya, ada sebagian yang tak kuceritakan padamu ibu, aku yakin kau mengerti alasannya.


Tigapuluh hari berlalu, pria itu datang lagi ibu. Aku senang, aku kegirangan aku bahagia, akhirnya dia menyelamatkan aku dari sosok itu. Tapi, lagi-lagi aku lupa. Pria itu kembali, tapi tidak untuk memgajakku menjalin kisah lagi. Disini, apa aku yang keGR an??


Ooh ibu, aku sungguh malu ketika saudara pria itu bilang aku kekasih yang tak di anggap. Aku harus bagaimana, Aku tak ingin pergi tapi keadaan mengharuskan aku meninggalkannya. Cinta kami tak direstui, mungkin benar.


Disini, aku tetap aku denagan atau tanpamu.inilah kehidupan yang harus aku jalani, aku tak boleh terpuruk,bukan begitu ibu??

Untukmu, Pria yang sekarang semester tiga Calon guru dimasa yang akan datang.

Aku adalah sosok yang mungkin pernah kau sayangi, Disini masih ada hati yang menunggu kepastian, yang berusaha menggapai mimpi-mimpinya bersama sedikit kepingan hati yang selalu kau luluhlantahkan.

Ibu,, hari ini tak ada yang special dari ulangtahunku. Tak ada Dia,,,, Tak dirimu,,, dan sosok itu.
Ibu,, aku ingin melupakan pria itu, Andai dia benar-benar mencintaiku !!!


Ini pragraf terakhir yang harus kuceritakan, aku sudah tak bisa berkata banyak. Aku mulai lelah..... Aku minta doamu,ibu. Untukku dan kebahagiaanku. Aku baik-baik saja disini,seharusnya sih iyah.
Tuhan, titip ibuku, Bahagiakan ia disurgaMu.....
AKU MENCINTAIMU IBU.......



Tidak ada komentar:

Posting Komentar